Senang Walau Ragu

Tadi pagi saat sedang menyerahkan sampah dari dapur ke petugas sokli, notif WhatsApp berdenting pertanda ada pesan masuk. Ah, paling pesan masuk di WAG warga RT 12 yang anggotanya paling rajin mem-forward video aneh-aneh.

Setelah saya buka dan baca, maksud pesan menyampaikan undangan kepada saya sebagai pemenang hadiah sastera Rancagé bahasa Lampung, untuk menghadiri seminar nasional melalui daring. Senang, namun ragu. Ini benar gak.

Karena agak ragu, pesan tidak langsung saya balas, saya butuh sedikit waktu untuk mencerna dan memikirkan kebenarannya. Si pengirim tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu. Foto profil kosong. Bagaimana tidak ragu.

Ternyata tidak hanya sedikit waktu. Pesan masuk pukul 09:34, baru saya balas pukul 10:36 atau satu jam kemudian. Telah banyak modus penipuan mengirim undangan nikah digital diselipi aplikasi yang bila kita buka akan berbahaya.

Apa bahayanya? Undangan yang tidak menampilkan rincian undangan, tetapi mengarahkan kita ke satu aplikasi dengan format APK, jika kita klik aplikasi akan terinstal otomatis dan akan mencuri kredensial OTP di dalam gawai kita.

Walau format undang yang saya terima tidak diselipi APK, namun karena nomornya tidak saya kenal, tanpa foto profile menjadi sebab tak bisa mengenali siapa individunya. Tetapi, apa pun itu, saya berterima kasih banyak telah diundang.

Isi  undangan sangat jelas, memberitahukan bahwa Yayasan Budaya Nusantara Digital didukung UNESCO bekerja sama dengan Yayasan Kebudayaan Rancagé dan PDP-BS Unpad, akan menghelat seminar, Kamis lusa.

Disebutkan tema seminar “Direktori Literasi Bahasa dan Aksara Daerah di Indonesia untuk Media Digital.” Kita baru saja memperingatan Hari Bahasa Ibu Internasional pada 21/2/2023 lalu. Bahasa ibu kita terancam kepunahan.

Bisa jadi seminar dihelat karena senyampang peringatan hari bahasa ibu belum terlalu jauh berlalu. Bahasa daerah yang saat ini berstatus kritis, nasibnya mengkhawatirkan. Perlu ada kolaborasi berbagai pihak untuk lebih peduli..

Apiké wat keterkaitan buku sang rumpun sajak Singkapan (puisi bahasa Lampung) sebagai sastra daerah dengan tema seminar sehingga saya diundang melalui daring? Induh kidah. Sék penting, nyak senang kepak jenoni ragu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan