Langsung ke konten utama

Irisan Kebaikan

Di dalam bulan Ramadan ini terselip Hari Paskah. Bagi umat Kristiani, Paskah ialah momen yang sangat penting karena Yesus Kristus bangkit di hari ketiga setelah kematian untuk menebus dosa manusia. Paskah jatuh pada 9 April 2023.

Secara etimologi Paskah berasal dari bahasa Latin Páscha. Bahasa Yunani adalah Paskha, dalam bahasa Aram adalah Pasḥadari, dalam bahasa Ibrani Pesakh. Dalam Perjanjian Lama Paskah diambil dari bahasa Ibrani yakni Pesah.

Paskah bahasa Ibrani (Pesah) berasal dari kata kerja yang artinya ”melewatkan” bermakna ”menyelamatkan.” Jadi, kebangkitan Yesus Kristus di hari ketiga setelah kematian dimaknai untuk menyelamatkan umat Kristiani dari dosa.

Sebelum memasuki Paskah, umat Kristiani akan menjalani tiga peringatan penting yakni Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi. Ketiga peringatan itu dimaksudkan sebagai masa-masa sengsara sebelum Yesus Kristus bangkit.

Jumat Agung, akan mengingat pada akhirnya Yesus Kristus mati di Golgota. Tiga hari setelah kematian Yesus Kristus di kayu salib, Yesus Kristus kembali bangkit dan umat Kristiani merayakan Paskah sebagai tanda kemenangan atas dosa.

***

Paskah umat Kristiani peringati berbeda dengan Paskah pemeluk agama Yahudi. Paskah bagi umat Kristiani adalah memperingati kebangkitan Yesus Kristus di hari ketiga setelah kematian di tiang salib untuk membebaskan dosa.

Sedangkan Paskah pemeluk agama Yahudi dalam Alkitab diingat sebagai hari saat Musa membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir. Hal tersebut dituliskan dalam Kitab Keluaran. Ini hanya perbedaan perspektif tentang Paskah.

Peringatan Paskah sebagai kebangkitan Yesus Kristus dari matinya dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama setelah ekuinoks musim semi (21 Maret). Tahun ini Minggu pertama setelah purnama adalah 9 April.

Kebetulan perayaan hari Paskah pada tahun ini bersamaan dengan umat muslim di dunia menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan. Perintah puasa diwajibkan kepada umat muslim sebagaimana diwajibkan kepada umat terdahulu.

Sebelum merayakan hari Paskah, terlebih dahulu ada ritual berpuasa selama 40 hari. Ini mengacu pada masa puasa Yesus di padang gurun atau Musa melakukan persiapan 40 hari di gunung Sinai sebelum menerima 10 peritah Tuhan.

***

Berpuasa 40 hari ini dimulai prapaskah pada Rabu Abu (22 Februari 2023) hingga Sabtu Sunyi (8 April 2023) atau disebut hari Sabbat. Sebelum Paskah 9 April, ada Jumat Agung atau Good Friday, Holy Friday atau Great Friday.

Puasanya umat muslim di dunia maupun puasanya umat Katholik sebelum hari Paskah, sama-sama mengandung kebaikan, yaitu penyucian diri. Irisan kebaikan antarumat beragama atau antariman ini adalah toleransi antarsesama.

Di awal Ramadan kemarin saat akan menjalankan salat Tarawih pertama, pemerintah daerah Provinsi Bali memberi kemudahan umat muslim. Padahal, di malam salat Tarawih pertama itu umat Hindu Bali merayakan hari Raya Nyepi.

Karena konstitusi menjamin kebebasan menjalankan agama bagi pemeluknya, atas nama toleransi antarumat beragama, bersamaan dengan merayakan hari Raya Nyepi, umat muslim tetap dibolehkan salat Tarawih pertama.

Aturan yang disyaratkan kepada umat muslim yang akan berangkat ke masjid adalah hanya boleh dengan berjalan kaki atau tanpa berkendara. Begitu juga masjid tidak boleh menggunakan pengeras suara. Syaratnya tidak begitu berat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Sastra Jalan-jalan

Siang baru saja melanjutkan perjalanan menuju barat, setelah istirahat sejenak di waktu zuhur, yang ditandai Matahari tepat di atas kepalanya. Tak lama sekira pukul 14:12 Kakang Paket datang mengantarkan kiriman buku dari Taman Inspirasi Sastra Indonesia. Komunitas sastra disingkat TISI pimpinan Bang Octavianus Masheka, ini baru saja usai merampungkan proses produksi dan terbitnya buku antologi “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku” yang merupakan puisi bahasa Indonesia dan bahasa daerah masing-masing penulisnya. Buku-buku yang joss tenan Ada 100 orang penulis puisi dwi bahasa yang terhimpun di dalam buku bersampul merah menyala dengan gambar sampul siluet wajah Ibu yang di wajah, leher, dan dadanya dihiasi taburan wajah penulis puisi yang sengaja di- crop tertinggal bagian dada dan kepala saja. Sebelum buku “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku” terlebih dahulu tiba di rumah buku “Zamrud” yaitu antologi puisi Dari Negeri Poci seri ke-15 yang saat datang kebetulan saya sedang tidak berada di rumah ...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...