Omicron Masuk Indonesia
Penampakan virus Omicron (B.1.1.529) yang sudah masuk Indonesia. (foto: Kompas.com) |
Sah sudah, Omicron masuk Indonesia. Setelah Menteri Kesehatan dan Bapak Presiden mengumumkannya. Sementara ada lima orang yang terindikasi membawa Omicron masuk Indonesia.
Dua WNI yang baru pulang dari AS dan tiga WNA dari Tiongkok yang masuk Manado, Sulawesi Utara. Kelimanya langsung diisolasi, dua di Wisma Atlet Kemayoran dan yang tiga diisolasi dan karantina di Manado.
Mencegah varian baru ini meluas ke seluruh Indonesia, pemerintah menetapkan aturan yang superketat. Harus karantina selama 10 hari bagi pendatang dari 11 negara yang dilarang masuk ke Indonesia.
Beruntung vaksinasi anak usia 6—11 tahun gencar dilakukan. Semakin vaksinasi merata ke seluruh penduduk rentang usia 6 tahun hingga di atas 60 tahun (lansia), herd immunity semakin cepat tercapai.
Meski demikian, tak boleh main-main menghadapi masuknya Omicron ke Indonesia. Penyebaran Omicron sangat cepat, di Inggris dari semula hanya 10 kasus per hari, kini sudah lebih dari 70.000 kasus per hari.
Presiden Jokowi dalam pengumuman yang disampaikannya melalui chanel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/12/2021) mengatakan, ”Kasus Omicron tidak terelakkan karena penularannya sangat cepat.”
Presiden mengingatkan waspada memang penting menghadapi varian Omicron. Namun, jangan sampai panik karena varian Omicron belum menunjukkan karakter berbahaya. Terutama bagi yang sudah divaksin.
Sikap Bapak Presiden kali ini tidak seperti di awal pandemi merebak di Wuhan pada Desember 2019. Kali ini sikapnya lebih membesarkan hati. Pemerintah melakukan upaya agar Omicron tidak meluas di Indonesia.
”Jangan sampai terjadi penularan lokal. Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik. Kita pertahankan agar kasus aktif tetap rendah,” tuturnya. (pikiran-rakyat.com, Kamis (16/12/2021).
Sikap tegas dan membesarkan hati rakyat Indonesia perlu dihadirkan oleh pemerintah. Karena bila tidak hati-hati menentukan sikap dan tindakan bukan mustahil gelombang ketiga akan benar-benar terjadi.
Seperti telah diwanti-wanti dan ditengarai beberapa bulan silam bahwa kemungkinan gelombang ketiga akan terjadi pada Desember ini. Apalagi bila libur nataru tidak dibatasi dengan larangan cuti bagi ASN.
Pemerintah akan memberlakukan PPKM Level 3 pada 24 Desember 2021—2 Januari 2022 mendatang. Mengapa penting membatasi kegiatan masyarakat pada masa libur nataru nanti? Demi kemaslahatan bersama.
Kemaslahatan bagi 270 juta jiwa rakyat Indonesia. Salah satu cara adalah vaksinasi bagi penduduk rentang usia 6 tahun hingga di atas 60 tahun. Hingga akhir November dosis lengkap tercapai 44,7 persen.
Targetnya hingga 31 Desember 2021, capaian vaksinasi akan menyentuh angka 70 persen mencakup 208 juta sasaran. Akan tercapaikah? Lihat saja nanti. Vaksinasi terus dikebut, di Posyandu pun bisa mendapatkan vaksinasi.
Ayo cepat vaksin!!!!!
Komentar
Posting Komentar