Langsung ke konten utama

Akun Buzzer

Buzzer. Foto: Hops.Id

Belakangan saya sering mendapat tag dari akun gajelas di X. Gajelas yang saya maksud bukan berarti anonim. Ada nama bagus-bagus yang dipakai, tetapi yang gajelas foto profilnya, sosoknya tidak mencerminkan orang yang benar-benar pengin memiliki akun X secara bermartabat. Akun yang buat kegiatan bermanfaat.

Nama mereka bagus, seperti Inem Fadillah (@inemfdllh), Dicka Setiawan (@DickaSetiaw4), Ica Rahmawati (@IcaRahmawa86), Galang Aditya (@GalangAdit1y), Dea Anggita (@deanggitaaaa), Salsa Khoirunisa (@SalsaKhoiru), DragonSlayer (@DragonSlay49229), Yahir Lane (@LaneYahir64232).

Mereka itu nge-tag saya entah apa maksud tujuannya. Ketahuan dari notifikasi atau tanda pada ikon lonceng. Saya periksa satu per satu, Yahir Lane tanpa foto profil, joined X November 2023, following 20 dan followers 5, banyak orang yang di-tag olehnya. Hanya men-tag tanpa ada cuitan apa pun. Iseng banget sih loe.

Dragon Slayer ada foto profil berupa tubuh manusia terlihat bagian depan, tanpa muka dan kaki. 30 following dan 30 followers, melihat cuitannya sepertinya ia bagian dari relawan Ganjar-Mahfud yang aktif mengunggah kegiatan kampanye paslon nomor ururt 2 itu dengan menyertakan tautan berita tentang Prabowo.

Salsa Khoirunisa, joined X Agustus 2023 sama seperti Dragon Slayer, foto profilnya sosok wanita berjilbab mengenakan masker, mengikuti 52 orang dan diikuti oleh 24 orang. Mengunggah cuitan bernada memuji Ganjar Pranowo. Berarti, sama fanatismenya dengan Dragon Slayer dalam mengeleu-elukan Ganjar.

Dea Anggita, joined X Agustus 2023, following 20 dan followers 25, Sama belaka seperti Salsa Khoirunisa dan Dragon Slayer, pendukung Ganjar-Mahfud. Selain saya, ada beberapa orang di-tag olehnya dalam setiap cuitannya. Gajelas apa maksudnya mesti nge-tag orang yang bukan foloowers dan tidak pula di-follow.

Galang Aditya, joined Agustus 2023 memiliki followers 32 dan mem-follow 58 orang. Lagi-lagi setali tiga uang dengan Dragon Slayer, Salsa Khoirunisa, dan Dea Anggita sebagai buzzer Ganjar-Mahfud. Sebelum nge-tag saya, sudah ada beberapa orang yang di-tag olehnya, tetapi sunyi senyap dari tanggapan yang di-tag.

Ica Rahmawati, joined X Juli 2023, memiliki 48 following dan 50 followers. Pemilik akun dengan nama perempuan dan foto profilnya sosok perempuan gajelas, mengenakan topi dan masker, juga bagian dari buzzer Ganjar-Mahfud rupanya. Saya di-tag olehnya pada 19 Januari 2024 saat akan digelar debat cawapres.

Dicka Setiawan, joined X Agustus 2023, dengan 77 following dan 38 followers tampaknya ia dengan gagah berani-beraninya nge-tag orang yang bukan followers dan following-nya hanya untuk menunjukkan ke-Setiawan-an sebagai pendukung Ganjar-Mahfud. Setia betul mentang-mentang namanya Setiawan.

Terakhir Inem Fadillah, joined X Juli 2023, memiliki 58 following dan 59 followers. Cuitan yang sama dengan tautan cuitan akun orang lain diunggahnya berulang-ulang dengan nge-tag orang berbeda. Puas betul syahwatnya apabila mengunggah cuitan/foto yang sama berulang-ulang. Yah, namanya buzzer bayaran.

Saya perhatikan tidak satu pun orang yang di-tag memberi tanggapan. Barangkali sepemikiran dengan saya, buat apa juga memberi tanggapan semacam keberatan atau apa gitu. Biarkan saja orang nge-tag sesuka mereka. Toh nama baik kita tidak akan tercela. Dengan berdiam diri, kita tunjukkan kita beretika.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

JULI

Bulan Juli lingsir ke ujung cakrawala, banyak momen penting yang ditinggalkannya. 23 Juli 2025 Perpustakaan Nasional Press (Perpusnas Press) RI merayakan HUT ke-6 bareng dengan peringatan Hari Anak Nasional. Di negara kita, HAN tanggal itu. Hari Anak diselenggarakan berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Ada Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni. Ada pula Hari Anak Universal, diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lain pun memiliki hari anak sendiri-sendiri. Ilustrasi, kalender meja (picture: IStock) Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, akhirnya  menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. 13 tahun sastrawan dan seniman berjuang meraih pengakuan atau legalitas itu sejak kali pertama dideklarasikan di Pekanbaru. Adalah Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri yang menginisiasi deklarasi HPI bersama 40 sastrawan, seniman, dan budayawan dari berbagai daerah Indonesia. Deklarasi hari puisi Indonesia ...