Nyoblos yang Laen
![]() |
Cewek-cewek pagar ayu sudah berbaris. |
Usai “pesta demokrasi” Rabu lalu, Sabtu hari ini tadi kita pesta beneran. Walimatul ursy tetangga pada RT sebelah. Kita berdua istri diminta bantu jadi panitia.
Pergilah
kita berdua istri pukul 08:30 WIB. Saya kira sudah siap-siap digelar akad
nikah, ternyata belum apa-apa. Kami para panitia duduk ngariung santai.
Pak
Ustaz Azwar Hasan (P3N) yang biasa memandu jalannya akad nikah rupanya belum
datang. Selagi kami sesama panitia mengobrol, Pak Ustaz lewat.
Nah,
baru datang rupanya. Ujung-ujungnya lebih pukul 10:00 baru terdengar suara
“sah” hadirin. Oh, ijab kabul telah selesai dilafalkan pengantin pria.
![]() |
Ada acara lepas balon oleh mempelai berdua, ini simbol melepas masa lajang. |
“Sah sudah nikahnya, jadi deh kawinnya” celetuk gadis-gadis yang akan jadi “pagar ayu” mengiringi pengantin nantinya. “Ada-ada aja cewek-cewek itu.”
Mereka
kayak tau tentang kawin atau
jangan-jangan .... Ah, saya kok mau
suuzon sama mereka. Walaupun bisa jadi kan, namanya mereka tuh anak zaman now.
Tetapi,
dipikir-pikir benar juga mereka itu. Bukankah pada ijab kabul itu ada kata-kata
“nikah dan kawin”. “Saya nikahkan dan kawinkan,” kata wali nikahnya.
Dijawab
oleh mempelai pria, “Saya terima nikah dan kawinnya.” Begitu selesai dilafalkan
satu napas, Para saksi berkata “sah”. Sah deh
nikah dan kawinnya.
Jika
pada pemungutan suara Rabu kemarin si calon mempelai pria nyoblos gambar
capres/cawapres dan caleg, maka di malam pertama ia nyoblos yang laen.
Uhuyyyy
Komentar
Posting Komentar