Langsung ke konten utama

Obat Mustajab

Apotek Mustadjab Kepanjen Farma (foto: Goalkes)

Kebiasaan yang “biasa” saya lakoni, yang di cerita “Selasar Rasa” yaitu telat atau ngelat makan, akhirnya menemukan obat mustajab di tiga momen makan besar.

Makan besar pertama, Jumat (3/2) di acara engagement Cici & Danoe. Makan besar kedua, Sabtu (4/2) di hajatan tetangga RT. Makan besar ketiga, Minggu (5/2).

Dari makan besar ke makan besar itu, lambung saya seperti di-treatment. Rasa lapar satu jam kemudian setelah makan jadi hilang. Lambung menemukan healing terbaik.

Akan tetapi, meski lambung telah sehat, yang namanya telat atau ngelat makan tetap saja jadi kejadian berulang. Kembali ke kebiasaan harian yang “biasa” saya lakukan.

Kebiasaan buruk yang sangat tidak baik bagi kesehatan. Saran ilmu kesehatan, sebaiknya pola makan diatur sedemikian rupa. Makan tepat waktu, menyehatkan.

Akan lebih baik lagi bila mengamalkan sunnah Rasulullah SAW, makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Simpel sebenarnya, tetapi susah diamalkannya.

Hampir kebanyakan orang memiliki watak rakus. Makan selahap-lahapnya tanpa batas. Perlahan tapi pasti perutnya akan membuncit, obesitas, over weight (kelemon).

Kekecualian yang saya alami, seberapa banyak pun saya makan, body tetap begini-begini aja. Tidak tahu persis apa musababnya. Belum pernah konsultasi ke dokter.

Telat atau ngelat makan sebenarnya tidak terlampau buruk bagi kesehatan. Menahan lapar bukankah juga sebuah terapi alami. Menghindari “sakit-gula” karena karbo.

Satu dari lima tombo ati (obat hati) adalah kudu weteng ingkang luwe (harus perut dilaparkan atau perbanyaklah berpuasa). Tentu saja menahan lapar sekuatnya.

Bila mampu mengamalkan secara keseluruhan tombo ati yang semuanya ada limo perkoro (lima perkara), niscaya hati (liver) akan sehat, keseluruhan tubuh pun ikut sehat.

Mulanya dawaal qaib khomsah asya’ (obat hati ada lima perkara) yang digubah Yahya bin Muadz Ar Razi. Yang oleh Sunan Bonang dibahasa-jawakan menjadi tombo ati.

Sunan Bonang adalah salah satu dari sembilan wali (Wali Songo), berasal dari Tuban. Di masa Wali Songo berdakwah, tombo ati dijadikan tembang sebagai strategi dakwah.

Tombo ati memedomani manusia agar sehat lahir batin. Tentunya bila kuat dan telaten mendawamkannya dalam tindakan sehari-hari dengan sabar dan istikomah.

Sebagaimana kebiasaan manusia yang menjalani aktivitas sehari-hari sejak bangun tidur di pagi hari hingga kembali tidur di malam hari. Organ tubuh pun begitu.

Semua organ yang ada dalam tubuh manusia memiliki aktivitasnya masing-masing dan ada periode masanya masing-masing, bekerja sesuai masa waktunya.

Masa waktu ini ibaratnya jam piket atau kerja shift yang biasa dilakukan pekerja paramedis di rumah sakit. Semua kerja nonstop bergantian dalam waktu 24 jam.

Mulai dari pukul 05.00—07.00, organ usus besar sedang kuat. Sebaiknya biasakan BAB secara rutin. Pukul 07.00—09.00, lambung sedang kuat, sebaiknya sarapan.

Pukul 09.00—11.00, limpa sedang kuat, limpa bekerja mentransportasi cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila mengantuk di waktu ini berarti fungsi limpa lemah.

Pukul 11.00—13.00, jantung sedang kuat, istirahat dan kurangi aktivitas energi dan emosi. Pukul 13.00—15.00, hati lemah, tidur agar terjadi proses regenerasi sel hati.

Pukul 15.00—17.00, paru-paru sedang lemah, inilah waktu yang sangat dianjurkan untuk beristirahat. Tidur siang memberi kesempatan paru-paru membuang racun.

Pukul 17.00—19.00, ginjal sedang kuat, bekerja memproses pembentukan sumsum tulang dan otak. Di waktu ini tepat digunakan untuk kegiatan belajar mengasah kecerdasan.

Pukul 19.00—21.00, lambung sedang lemah, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang sulit dicerna. Ada orang punya kebiasaan sudah berhenti makan di waktu ini.

Pukul 21.00—23.00, limpa sedang lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik.

Pukul 23.00—01.00, jantung sedang lemah, sebaiknya sudah tidur. Sangat penting menghindari kebiasaan begadang karena akan melemahkan fungsi jantung.

Pukul 01.00—03.00, hati sedang kuat, bekerja membuang limbah hasil metabolism tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati akan terlihat pada warna feses saat BAB.

Pukul 03.00—05.00, paru-paru sedang kuat, bekerja membuang limbah racun pada organ paru-paru. Bila bersin-bersin atau batuk, tanda ada gangguan fungsi paru-paru.

Itulah daftar jam piket organ tubuh manusia, baik dalam keadaan sedang kuat maupun sedang lemah. Biasa disebut jam biologis tubuh. Fungsi organ sehat, tubuh pun sehat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

JULI

Bulan Juli lingsir ke ujung cakrawala, banyak momen penting yang ditinggalkannya. 23 Juli 2025 Perpustakaan Nasional Press (Perpusnas Press) RI merayakan HUT ke-6 bareng dengan peringatan Hari Anak Nasional. Di negara kita, HAN tanggal itu. Hari Anak diselenggarakan berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Ada Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni. Ada pula Hari Anak Universal, diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lain pun memiliki hari anak sendiri-sendiri. Ilustrasi, kalender meja (picture: IStock) Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, akhirnya  menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. 13 tahun sastrawan dan seniman berjuang meraih pengakuan atau legalitas itu sejak kali pertama dideklarasikan di Pekanbaru. Adalah Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri yang menginisiasi deklarasi HPI bersama 40 sastrawan, seniman, dan budayawan dari berbagai daerah Indonesia. Deklarasi hari puisi Indonesia ...