Langsung ke konten utama

Pabrik Ijazah Palsu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi resmi mencabut izin operasional 23 perguruan tinggi swasta. Sanksi pencabutan izin operasional dijatuhkan lantaran puluhan PTS tersebut terbukti melanggar dan tidak memenuhi ketentuan standar pendidikan tinggi sewajarnya.

Adapun jenis pelanggaran yang dilakukan puluhan PTS tersebut yakni melaksanakan praktik terlarang, seperti pembelajaran fiktif, jual beli ijazah dan penyimpangan beasiswa KIP Kuliah. Namun, Kemendikbud Ristek tak mengungkap dan merinci nama 23 kampus yang ditutup.

Hanya disebutkan lokasi dan jumlah PTS yang ditutup. Yaitu, Tangerang Selatan 1 PTS, Surabaya (2), Medan (2), Taksimalaya (1), Yogyakarta (1), Padang (2), Bali (1), Palembang (1), Jakarta (5), Makassar (1), Bandung (1), Bogor (1), Manado (2), dan di Bekasi sebanyak 2 PTS.

Berita terbaru yang dirilis kanal berita digital Disway.id (Minggu, 28 Mei 2023) itu tidaklah mengejutkan. Meneliti, menginvestigasi, dan menjatuhkan sanksi kepada sejumlah perguruan tinggi swasta yang nakal, memang pekerjaan rutin yang (harus) dilakukan oleh Kemendikbud Ristek.

***

Plt Dirjen Dikti Ristek Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nizam mengatakan belasan perguruan tinggi yang ditutup pada tahun ini harus dilakukan demi menjaga kualitas perguruan tinggi. Penutupan itu dilakukan salah satunya karena ditemukan adanya jual beli ijazah.

“Itu terpaksa ditutup karena perguruan tinggi tersebut jual beli ijazah. Tidak ada prosesnya, tetapi keluar hasilnya. Seperti itu harus kami tutup demi menjaga kualitas PTS,” kata Nizam di sarasehan bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dilansir Antara, Jumat, 26/5/2023.

Sebelumnya, Kemendikbud Ristek menutup 17 PTS sejak Januari hingga Maret 2023. Nizam mengatakan saat ini ada 9,8 juta mahasiswa di Indonesia yang perlu dijaga kualitas dan hasilnya agar bisa masuk ke dalam dunia kerja dengan kompetensi, daya saing, dan produktivitas yang tinggi.

“Setiap tahun ada 1,7 juta sarjana dan diploma, angkatan kerja kita bertambah 3,5 juta, dan setengahnya itu lulusan PTS, kualitasnya harus dijaga. Kalau hanya mengandalkan jadi sarjana dan akses ke perguruan tinggi, tetapi tidak ada kualitas dan tidak relevan, maka tak ada gunanya,” ujarnya.

***

Tahun 2019 ada 243 PTS dibekukan izin operasinya alias ditutup oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi karena terindikasi bermasalah dan tidak memenuhi peraturan. Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, Senin, 18/2/2019. (suara.com, Selasa, 19/2/2019).

“Izin operasional PTS itu, dibekukan sehingga lembaga pendidikan tersebut tidak dibenarkan menerima mahasiswa baru lagi," kata Nasir, usai sebagai pembicara utama pada Sidang Paripurna Majelis Senat Akademi PTNBN 2019, di Universitas Sumatera Utara, Medan, Senin, 18/2/2019.

Setelah melakukan berbagai pertimbangan dan kajian, serta tidak mungkin lagi dipertahankan. Akhirnya PTS tersebut, dihentikan beroperasi karena melakukan pelanggaran yang cukup berat dan mengeluarkan serta memperjualbelikan ijazah palsu,” ujar Nasir, seperti dilansir Antara, 19/2/2019.

Tetapi, ibaratnya meski ditutup satu akan tumbuh seribu, Seperti jamur di musim hujan. Ada lagi PTS abal-abal yang muncul bertebaran di Tanah Air menyelenggarakan program perkuliahan non-prosedural, melanggar aturan, dan janjikan kemudahan mendapatkan ijazah. Inilah pabrik ijazah palsu.

Gelar perkara peredaran ijazah palsu (Kompas TV, 11 Juli 2021)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Sastra Jalan-jalan

Siang baru saja melanjutkan perjalanan menuju barat, setelah istirahat sejenak di waktu zuhur, yang ditandai Matahari tepat di atas kepalanya. Tak lama sekira pukul 14:12 Kakang Paket datang mengantarkan kiriman buku dari Taman Inspirasi Sastra Indonesia. Komunitas sastra disingkat TISI pimpinan Bang Octavianus Masheka, ini baru saja usai merampungkan proses produksi dan terbitnya buku antologi “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku” yang merupakan puisi bahasa Indonesia dan bahasa daerah masing-masing penulisnya. Buku-buku yang joss tenan Ada 100 orang penulis puisi dwi bahasa yang terhimpun di dalam buku bersampul merah menyala dengan gambar sampul siluet wajah Ibu yang di wajah, leher, dan dadanya dihiasi taburan wajah penulis puisi yang sengaja di- crop tertinggal bagian dada dan kepala saja. Sebelum buku “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku” terlebih dahulu tiba di rumah buku “Zamrud” yaitu antologi puisi Dari Negeri Poci seri ke-15 yang saat datang kebetulan saya sedang tidak berada di rumah ...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...