Beyond Bahasa

Hari kedua UWRF 23. Acara yang kami ikuti adalah Main Program. Talkshow para penulis asing dan lokal. Di antaranya Anna Funder, Putu Wijaya, Leila S. Chuduri, Debra Yatim, dll. Acaranya kental bahasa Inggris, agak lumayan ngeleyot otak.

Di acara Beyond Bahasa "Sastra Lokal di Panggung Internasional" tampil Saut Poltak Tambunan dan I Wayan Dibya. Keduanya pemenang Hadiah Sastera Rancage tahun 2023. Perwakilan dari Rancage adalah Ibu Safrina Soemadipradja Noorman.

Bahasa asing dominan, tetapi ada pemaparan tentang bahasa daerah oleh speaker dari pemenang Hadiah Sastera Rancage yang berbicara dengan bahasa Indonesia dan diterjemahkan ke bahasa Inggris untuk audiens dari beberapa negara asing.

Itulah mengapa banyak sekali relawan dengan berbagai tugas yang diemban. Ada Writers Liasion yang tugasnya membantu dan memfasilitasi kebutuhan para penulis buku untuk tampil di panggung, misalnya menyiapkan atau jura bahasa.

Penerjemah itu yang mengalihbahasakan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris agar audiens dari negara mana pun paham maksudnya. Seperti Pak Saut berbicara dengan bahasa Indonesia lalu oleh penerjemah ditransliterasi ke bahasa Inggris. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan