Delayed
Penerbangan ke Bali buat hadir di Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) hari ini akan saya jalani. Berangkat dari Lampung dengan bus Damri tadi malam sdan tiba di Stasiun Gambir pukul 06 pagi.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke bandara Soeta, tiket Damri buat pulang ke Lampung harus dibeli dulu. Duh, mesti nunggu loket buka pukul 08, gak apa-apa, sembari sarapan dulu di Gambir, di Soeta mahal.
Cilaka! di Gambir gak ada sarapan yang merakyat, KFC yang sudah familier dengan lidah saya, gak apa-apa meski merogoh kocek lebih dalam. Sampai Soeta perut kencot maning, eh.. ada gerai soto, samperin.
Jadwal penerbangan Super Air Jet pukul 12:45, dan boarding 12:15. Tetapi, kemudian pengumuman menggema di ruang tunggu bahwa pesawat delayed 45--60 minute. Nggak bisa gugat. Gugat ke siapa hayo.
Cuma bisa menggerutu dalam hati. Berarti menunggu. Ya, satu-satunya jalan itu. Satu jam tak terasa juga. Pukul 13:40 take off dan landing di Ngurah Rai pukul 15:30. Beruntungnya, duduk tepat samping jendela.
Semula sudah ada yang menduduki, tetapi dibantu pramugari. Geser ke bagian luar dan saya masuk ke bagian pinggir. Jendelanya pas banget yang bisa kelihatan sayap pesawat, jadi bisa foto awan dong.
Begitu pesawat mulai jalan untuk take off, saya pun mulai memainkan kamera ponsel untuk membuat video. Sedari landasan pacu hingga terangkat meninggi meninggalkan bandara, terekam semua.
Setelah di atas pun foto-foto awan dan membuat video. Jadi lupa kalau tadi ini pesawat delayed. Jadi nggak kerasa keselnya nunggu satu jam. Jadi lupa kalau tadi sempat sedikit menggerutu dalam hati.
Nah, kan, satu mangkuk soto ayam 60k yang tadinya dihitung mahal, begitu dengar pengumuman delayed tadi jadi nggak kerasa mahal dong deh. Delay satu jam lho, mosok wes tegambuy kon luwih pisan. Soro rek.
Komentar
Posting Komentar