Langsung ke konten utama

Perasaan

Ilustrasi

Sudah pernah ada tulisan berjudul "Perayaan" diposting di blog ini. Materi ceritanya sama, tentang kelahiran atau kematian. Kali ini, untuk membedakan, dipakai judul "Perasaan".

Tapi, secara materi bahasannya kurang lebih sama, yaitu seputar kelahiran dan kematian. Hari ini ada undangan akikah cucu dari kolega istri pada pukul 10:00 WIB sampai selesai.

Sebelumnya, bakda magrib kemarin kabar duka lewat TOA masjid dibacakan ketua RT. Tetangga di belakang rumah berpulang dalam usia lansia. Pensiunan TNI ini memang sudah lama sakit.

Terakhir mengalami kecelakaan motor bersama anaknya, sewaktu hendak mengambil gaji pensiunan di Bambu Kuning. Terjadi di pekan pertama Oktober, sempat dirawat di RS DKT.

Sepulang belanja terakhir untuk persiapan umrah, saya dan istri besuk ke RS, tapi rupanya sudah pulang. Karena rumahnya di belakang rumah, kami berdua langsung ke rumahnya.

Mesti ke rumahnya, pertama karena tetangga, sepunggungan rumah. Kedua, ada bingkisan kue yang kami bawa ke RS. Ketiga, kami hendak berangkat umrah beberapa hari kemudian.

Menghadiri undangan, hukumnya wajib. Sedangkan takziah walaupun tidak diundang juga wajib bagi muslim yang beriman. Karena kedua hal tersebut, kelahiran dan kematian sama-sama perayaan.

Meski sama-sama perayaan, tapi 'perasaan' keduanya berbeda. Kelahiran anak, nuansa 'perasaannya' sukacita, sedangkan kematian nuansa 'perasaannya' dukacita. Yang satu suka, yang lainnya duka.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

JULI

Bulan Juli lingsir ke ujung cakrawala, banyak momen penting yang ditinggalkannya. 23 Juli 2025 Perpustakaan Nasional Press (Perpusnas Press) RI merayakan HUT ke-6 bareng dengan peringatan Hari Anak Nasional. Di negara kita, HAN tanggal itu. Hari Anak diselenggarakan berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Ada Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni. Ada pula Hari Anak Universal, diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lain pun memiliki hari anak sendiri-sendiri. Ilustrasi, kalender meja (picture: IStock) Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, akhirnya  menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. 13 tahun sastrawan dan seniman berjuang meraih pengakuan atau legalitas itu sejak kali pertama dideklarasikan di Pekanbaru. Adalah Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri yang menginisiasi deklarasi HPI bersama 40 sastrawan, seniman, dan budayawan dari berbagai daerah Indonesia. Deklarasi hari puisi Indonesia ...