Sekala Brak Jaga Nilai Kebudayaan Nusantara
Gelaran acara Asian African Carnival 2017 yang digelar di
Kota Bandung berlangsung meriah. Ratusan warga berjuluk Kota Kembang
berbondong-bondong menyaksikan acara di Kawasan Jalan Asia Afrika, Sabtu (13/5)
siang.
Masyarakat dari berbagai kalangan dan usia terlihat hadir
guna menyaksikan kemeriahan acara yang digelar oleh Pemkot Bandung itu.
Teriknya cahaya matahari sama sekali tidak menyurutkan
antusias masyarakat untuk menyaksikan kemeriahan Asian African Carnival 2017.
Bahkan mereka rela berdesak-desakan untuk melihat lebih dekat kemeriahan
parade.
![]() |
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjalan beriringan dengan Raja Kerajaan Adat Kepaksian Sekala Brak Edward Syah Pernong |
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengawali prosesi acara
karnaval dengan memimpin sekaligus melakukan napak tilas para raja dari keraton
se-Indonesia. Diawal acara Ridwan Kamil berjalan beriringan dengan Raja Kerajaan
Adat Kepaksian Sekala Brak Lampung Edward Syah Pernong yang bergelar Sultan
Sekala Brak Yang Dipertuan XXIII.
Kerajaan adat ini hadir dengan membawa delegasi sebanyak 150
orang termasuk dua panglima kerajaan. Jumlah ini merupakan salah satu yang terbesar
di antara peserta karnaval lainnya. Ini menunjukkan komitmen Kerajaan Adat
Sekala Brak Lampung yang bertekad menjaga nilai kebudayaan nusantara.
Edward Syah Pernong yang juga menjabat sebagai pemimpin
tertinggi kerajaan adat Lampung mengatakan, keikutsertaan kesultanan Lampung
sebagai wujud konstribusi dalam menjaga dan mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa.
”Dalam kegiatan ini juga kita memberikan konstribusi bagi pembangunan bangsa,”
kata mantan Kapolda Lampung ini sebelum prosesi digelar.
Menurut Edward, masyarakat Lampung selama ini dikenal sangat
berpegang teguh pada nilai-nilai budaya adat. Bahkan, sebelum masa kemerdekaan
masyarakat di provinsi yang berbatasan dengan Pulau Jawa ini dikenal memiliki
komitmen terhadap pembangunan bangsa.
”Di masa itu (sebelum kemerdekaan, red) rakyat Lampung
memiliki tekad kuat untuk kemerdekaan Indonesia,” katanya.
Adapun karnaval ini digelar sebagai rangkaian peringatan
Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-62 yang dihadiri raja dari kerajaan di
Indonesia. Sekaligus mengagungkan persatuan NKRI.
”Indonesia datang dari keberagaman yang berbeda-beda tapi
satu Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Ridwan Kamil dalam sambutannya.
Tak hanya para raja kerajaan di Nusantara, Emil sapaan
akrabnya, mengundang perwakilan kerajaan dari negara-negara anggota non-blok.
Komentar
Posting Komentar