Eneng-Eneng Wae...
”Eneng-eneng Wae...,” seloroh istriku ketika simcard yang tertanam di androidnya tidak bisa mengirim atau menerima SMS. Diisi pulsa kok tidak ada notifikasi pulsa masuk. Notifikasi dari SMS Banking setiap kali ada transaksi keuangan di rekening banknya juga tak ada. Pertanda apa, pikirku.
Biar tahu dan ketahuan, saya buka dan lepas simcardnya kemudian dipasangkan di hp jadul. Dicek via *123# ternyata ada pulsa masuk. Oke, berarti no have masalah. Simcard dikembalikan ke android eh malah nggak kebaca. Seperti tidak dipasang simcard. Waduh... kacau balau jadinya.
Berabe bener. Alamat tak akan bisa berkomunikasi via WhatsApp dan menggunakan androidnya untuk kegiatan belajar jarak jauh dengan siswanya di sekolah. Kalau di rumah bisa ketolong oleh wifi. Mulailah hunting pilihan hp apa yang akan dibeli jika harus berganti hp. Terpaksa gak terpaksa.
Tetapi, dipikir-pikir barang elektronik atau apa pun punya siklus hidup (life cycle). Kalau sudah sampai waktu masa hidupnya habis, maka seyogianya kudu diistirahatkan. Bisa saja dipaksakan dipakai terus, namun performanya akan berkurang. Kalau hp baterainya akan cepat low.
Kalau di luar negeri seperti Singapura, suatu produk yang life cycle-nya sudah habis masa berlakuknya, oleh si empunya akan dibuang ke tempat sampah. Konon ceritanya, di sana jamak ditemukan tumpukan sampah barang elektronik di pinggir jalan. Tak ada yang mulung.
Hunting hp tak harus dari toko ke toko seperti hendak belanja kebutuhan rumah tangga lainnya. Cukup googling dengan menekan kata kunci merek hp yang diinginkan berikut speknya. Mbah Google akan menunjukkan berbagai merek dan tipe spesifikasinya. Tinggal bingung milihnya.
Pilihan toko untuk membelinya juga banyak. Tak harus ke Simpur Center, MBK, Mal Kartini (Moka), atau di Pasadena yang legendaris. Di kawasan Kemiling sudah lumayan banyak toko penjual hp. Pilihan mereknya pun beragam. Ada Xiaomi dan OPPO di dekat flyover Teuku Cik Ditiro.
Makin ke atas ke arah dekat pintu gerbang perumahan BKP juga ada. Pokonya nggak harus ke kota. Cukup di sini-sini aja. Bahkan di kios pulsa 8 Jaya jalan dua jalur BKP pun ada hp android merek Realme dan Vivo. Speknya lumayan, RAM 4 ROM 64, harganya di bawah dua jutaan.
Lebih jauh ke atas di jalur Jalan Teuku Cik Ditiro berderet toko hp menghuni ruko-ruko yang sambung menyambung selepas pertigaan jalan ke arah Palang Besi. Kalau mau sekalian cuci mata ke kota, boleh ke tempat yang sudah disebutkan di atas, Pasadena, Simpur, Moka, MBK, dll.
Di Simpur Center atau Moka memang kondang sebagai pusat belanja hp. Di luar Simpur, selain Pasadena masih banyak toko lainnya. Semua bersaing dengan strategi menarik konsumen berbagai cara. Ada yang bertahan, namun ada pula yang terpaksa tutup karena sepi pengunjung.
Yah, eneg-eneng wae...
Komentar
Posting Komentar