New Normal, PTM, New Cluster

ilustrasi new normal (foto: infokomputer-Grid.ID)

Duh, Gusti, baru saja pembelajaran tatap muka (PTM) dibuka, eh dikabarkan beberapa sekolah di beberapa daerah justru menjadi klaster baru tempat penularan Covid-19. PTM memang baru diujicobakan di sekolah tertentu yang infrastrukturnya memenuhi syarat. Belum seluruh sekolah yang ada diharuskan menjalankan PTM karena memang ada yang belum bisa dikategorikan siap.

Kesiapan infrastruktur seperti ada penyekat antarsiswa, ada air dan sabun cuci tangan, ada pemindai suhu badan, dan tentu saja pembatasan kuota peserta PTM. Menyangkut pembatasan kuota peserta PTM yang hanya 50 persen dari jumlah peserta didik per kelas, dengan sendirinya waktu belajar harus dibagi menjadi dua sesi, sesi pagi dan siang. Lama pembelajaran pun dibatasi hanya 45 menit.

Sungguh sayang ya peserta didik yang tadinya merasa senang bisa belajar di kelas harus kembali disetop karena ada peningkatan jumlah orang positif Covid-19 dari klaster sekolah. Bayangkan, hampir dua tahun lho anak-anak itu tak pernah ke sekolahnya. Yang duduk di kelas IV SD kini sudah kelas VI, yang kelas VII SMP kini kelas IX, dan yang kelas X SMA kini kelas XII, hanya dengan sekolah daring.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menetapkan 20 destinasi wisata sebagai tempat yang sudah boleh dikunjungi para wisatawan. Namun, ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh para pengunjung. Diantaranya, wisatawan harus sudah divaksin Covid-19 paling tidak dosis pertama, berusia di atas 12 tahun, saat berwisata harus dalam kondisi sehat atau tidak positif Covid-19.

Selain persyaratan di atas, yang lebih utama adalah wajib mengunduh aplikasi PeduliLindungi di smartphone-nya. Saat berkunjung ke lokasi wisata tujuan harus memindai QR Code (kode batang) yang disediakan di pintu gerbang lokasi wisata melalui aplikasi tersebut. Lalu menerapkan prokes yang memenuhi standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability).

Ke-20 destinasi wisata itu tersebar di lima provinsi. DKI Jakarta: Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Kampung Budaya Betawi Setu Babakan. Jawa Barat: Taman Safari Indonesia, The Lodge Maribaya, Glamping Lake Rancabali, Kawah Putih, Jbound, dan Saung Mang Udjo. Jawa Tengah: Grand Maerakaca Taman Mini, TWC Borobudur, Taman Satwa Taru Jurug, TWC Prambanan.

Untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulanya yang ditetapkan lokasi uji coba adalah: Candi Boko (Keraton Ratu Boko), Taman Pintar Yogyakarta, dan Watu Lumbung. Namun, ketiga tempat tersebut diganti menjadi Tebing Breksi, Gembira Loka Zoo, dan Pinus Sari Mangunan. Sementara untuk Jawa Timur: Taman Rekreasi Selecta, Jatim Park 2, Hawai Group, serta Maharani Zoo dan Gua.

Sudah lama sebenarnya masyarakat menunggu datangnya new normal agar bisa mudik atau pulang kampung, bisa berwisata, bisa belajar di sekolah atau kampus seperti sebelum ada pandemi. Namun, dengan adanya PPKM yang terus diperpanjang sejak dari PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4, yang kemudian diturunkan secara bertahap ke level 3, level 2, dan level 1, semuanya belum kesampaian.

Ada upaya uji coba PTM pada beberapa sekolah di beberapa daerah, eh ternyata belum sepenuhnya aman. Muncul new cluster, terjadi lagi penambahan orang positif Covid-19 dari klaster sekolah. Apadaya upaya menuju new normal sehingga PTM bisa dimulai lagi, eh malah muncul new cluster. Vaksinasi masal belum berjalan baik dan merata. Kerja masih harus terus dilakukan lebih keras lagi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan