Langsung ke konten utama

Postingan

Tulisan Random

Agak santai, telah saya kirim puisi untuk dua even menulis puisi bertema bencana, menyikapi kejadian banjir bandang yang melanda sebagian daerah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Dan satu even menulis puisi bertema lansia. Saya saling mengingatkan dengan kawan penyair di Banjarmasin agar jangan sampai kelupaan mengirimkan karya apabila sudah siap. Kami satu buku di “Semesta Ingatan – Tragedi dan Imaji Kebebasan” atau mungkin juga di buku lainnya. Belum saya perhatikan betul, sudah berapa buku bersama dengannya. Dengan Wijatmoko BS sudah beberapa buku bareng sebagai kontributor. Mulai sejak di buku “Si Binatang Jalang” hingga yang terbaru “A Tribute to Pipiet Senja.” Buku antologi puisi “A Tribute to Pipiet Senja” sedang dalam perjalanan, dari Jakarta dikirim via J&T kemarin, mungkin besok sampai di teras rumah. Buku “Sipakamase” dari Makassar belum ada konfirmasi sudah mulai pengiriman apa belum. Tapi, di facebook sudah ada foto bukunya. Mudah-mudahan tidak lama lag...
Postingan terbaru

Negeri Ora Genah

Masih menyoal buku “Kitab Omon Omon” yang Sabtu (6/12) siang tiba di teras rumah, pada mulanya saya terkejut, tapi kemudian perasaan bungah bermekaran  di hati. Puisi saya yang termuat di halaman terakhir buku sebab nama saya ada di urutan terakhir secara alfabetis, dibacakan Bapak Tri Agus Susanto, Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta dan diunggah di akun Instagram miliknya (@tasspijar). Bapak Tri ini yang memberi kata pengantar pada buku memuat 94 puisi humor politik dari 94 penulis (penyair murni dan penyair nyambi thok ) dari seluruh Indonesia. Kenapa saya tulis murni dan nyambi thok ? Karena latar belakang yang sangat beragam. Ada akademisi (guru dan dosen), ada birokrat dan alih profesi jadi legislator, ada yang (unik) mengenalkan diri di bionarasi sebagai tukang sol sepatu yang hobi baca dan menulis puisi. Ada yang menyatakan diri sebagai ‘perempuan biasa’. Hasil tangkap layar Instagram Tri Agus Susanto (@tasspi...

MBG Lansia

Lhoh, ternyata bukan hanya anak usia lima tahun ke atas (usia sekolah TK hingga SMA/SMK/MA) saja yang dapat bagian MBG (makanan bergizi gratis), melainkan anak balita, bumil (ibu hamil), busui (ibu menyusui), bahkan lansia pun dapat. Hal ini tercuat tadi ketika ke posbindu (pos pembinaan terpadu). Saya agak kesiangan ke posbindu sehingga keburu bubar. Tapi, petugas (bidan) masih keliling dari rumah ke rumah mendatangi lansia yang terbatas kemampuan fisiknya untuk pergi ke posbindu. Saya pun menyusul ke rumah di mana tempat bidan itu berkunjung dan memeriksakan tekanan darah di situ. Seperti sudah saya tulis di blog ini 6 Desember (berjudul: TKS, JSAT, dan Tensi), barangkali ada perbedaan merek alat ukur tensi darah sehingga hasilnya berbeda-beda. Benar belaka, diukur di klinik faskes, tensi saya 134/79 dan ketika saya ukur ulang dengan alat sendiri di rumah, hasilnya 138/81. Tadi, diukur bidan posbindu, hasilnya tensi saya 142/76. Jadi, kesimpulannya, tensi darah akan naik turun...

“Kitab Omon-Omon”

Kemarin sekira pukul 10:00 masuk pesan whatsapp memperkenalkan diri sebagai kurir lion parcel, akan mengantar paket dan minta saya menyiapkan uang Rp14K untuk pembayaran ongkos kirim sistem COD. Disebutkan paket dari (dituliskan namanya) di Jogya. Oh, saya mafhum, itu paket buku “Kitab Omon-Omon” berikut kaos dengan tulisan sama seperti sampul buku. Berhubung saya akan kontrol tensi ke klinik, saya tinggalkan uang Rp15K di bawah taplak meja teras dan mengirim whatsapp kepadanya, berpesan agar paket taruh saja di meja dan silakan ambil uang ongkos kirim COD di bawah taplak meja. Pukul 12:26 ada panggilan masuk, tapi tidak terdengar oleh saya. Diikuti satu menit kemudian pesan whatsapp dan foto paket ditaruhnya di atas meja. (entah mengapa ponsel saya suka begitu, jika saya sedang berada di luar rumah, maka setiap kali ada panggilan telepon masuk tidak terdengar suara nada deringnya). Karena itu, saya mesti rajin membuka ponsel untuk memastikan ada yang menelepon atau tidak dan se...

TKS, JSAT, dan Tensi

Ada gunanya beli alat ukur tensi. Sewaktu program menurunkan tensi minggu-minggu belakangan, bisa memonitor progresnya, seberapa efektif obat kimia dan/atau obat herbal. Atau perpaduan keduanya. Kebetulan yang saya lakukan adalah perpaduan keduanya. Bagaimana hasilnya? Perkembangannya cukup signifikan. Dalam dua minggu tensi darah kembali normal. Namun begitu, untuk lebih memastikan, karena hari ini jatah obat kimia habis, maka nanti tetap akan kontrol lanjutan ke dokter kendati tensi darah sudah kembali ke standar ukuran normal. Ya, barangkali saja ada perbedaan, misalnya karena brand alat digital berbeda karena dari pabrikan berbeda atau ada pengaruh sesudah makan pagi sehingga ada lonjakan kolesterol juga. Darah tinggi atau bahasa medisnya hipertensi dipicu oleh banyak macam faktor. Tingginya kadar kolesterol dalam darah membuat darah mengental dan menimbulkan plak di arteri sehingga terjadi penyumbatan aliran darah. Bisa jadi juga dipicu kecapekan atau kurang tidur bagi orang ...

Tangan Manusia

Tadi saya salat jumatan di Masjid Ad-Du’a jalur dua Jl. Sultan Agung PKOR, Wayhalim. Khatib mengutip QS. Ar-Rum : 41 yang bunyinya seperti berikut: dhaharal - fasâdu fil - barri wal - ba ḫ ri bimâ kasabat aidin - nâsi liyudzîqahum ba ‘ dlalladzî ‘ amilû la ‘ allahum yarji ‘ ûn (Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka rasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Di salah satu grup whatsapp ( bejibun  jumlah grup whatsapp yang meringkus nomor telepon saya sebagai anggota), sebuah video ustaz Zulkifli M. Ali yang ceramah satu minggu sebelum tsunami Aceh (26/12/2004). Ia melihat tanda-tanda Aceh akan ditimpakan bencana dan musibah oleh Allah SWT. Oleh karena itu, ia mengajak ayah bunda dan adik-adiknya untuk hijrah ke Sumatra Barat, tapi ayah bundanya menolak dengan alasan adik-adiknya hendak menempuh ujian akhir di sekolah. Jemaah salat jumat di Masjid Ad...

Hai hai Siapa Dia

Dulu, dulu banget, ada kuis “Hai hai Siapa Dia” dengan lagu latar “Payung Pantasi” karya Hendri Rotinsulu di TVRI tahun ‘90an. Kita flash back ke zaman tivi tabung dan masih hitam putih. Kuis ini menghadirkan tamu pemeran lakon tertentu dan memperagakannya. Tugas menebak yang mana atau siapa yang palsu, itulah tantangan para peserta kuis hai hai siapa dia. Nah, beberapa hari ini saya dibingungkan adanya penelepon nongol nomor, bukan nama. Artinya, nomor si penelepon tidak atau belum tersimpan di daftar kontak pada telepon pintar saya. Semua nomor yang saya masukkan ke kontak, akan tersimpan di google . Kalaupun saya ganti telepon, rombongan nomor kontak itu dengan sendirinya ikut juga hijrah ke memori telepon baru saya. Itu pertama. Kedua, saya dibingungkan views yang melonjak di blog saya kemarin (tanggal 3 Desember 2025) mencapai 469. Yang lebih tinggi lagi dari itu, terjadi pada  26 September 2025 views mencapai 841. Saya jadi ber takon - takon , hai hai siapa dia para p...